Bakso memang bukan hidangan khas dari Jember, namun sajian bakso yang unik ini datang dari seorang warga Jember, Juhairiyah. Bakso Kabut diciptakan oleh Juhairiyah setelah usahanya berjalan bakso gerobak gulung tikar karena tidak laku. Penasaran dengan bakso kabut? Apakah bakso ini berasap menyerupai kabut? Atau kedai bakso ini berada di daerah pegunungan yang sering berkabut? Bukan, bukan. Bakso kabut adalah bakso yang tertutup lapisan telur, sehingga daging baksonya sendiri tidak terlihat dari luar. Inspirasi penamaan bakso ini datang dari kondisi di pagi hari yang berkabut, sehingga menghalangi pengelihatan ke sekeliling atau tidak terlihat.
Kabut di sini maksudnya memiliki filosofi yang mirip, karena Anda tidak dapat melihat daging bakso yang terhalang lapisan telur, seperti kabut. Soal rasa, jangan ditanya. Bakso unik ini sangat lezat, dengan lapisan telur yang menyatu dengan daging bakso saat dikunyah. Kedai bakso yang memiliki omset hingga 8 juta rupiah per bulan ini dapat Anda temui di Jalan Rasamala, desa Kemuning Lor. Semangkuk porsi bakso kabut dapat Anda nikmati dengan murah saja, yaitu dari Rp 5,000 hingga Rp 15,000, tergantung ukuran bakso yang dipesan.
Flexslider
Budaya
Wisata
Kuliner
About Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Prev
Posting Lama
Next
Posting Lebih Baru
You may also like
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar